Jumat, 05 Juni 2009

Anarchy Yang Salah Arti di Media Indonesia


Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Anarcho , Anakisme, dan Punk

anarko-punk adalah bagian dari gerakan punk yang dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus menyebarkan ide-ide anarkisme. dengan kata lain, anarko-punk adalah sebuah sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik anarkisme. tidak semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. namun, anarkisme memiliki peran yang signifikan dalam punk. begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer.

beberapa band punk penting yang cukup popular dan dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain crass, conflict, dan subhumans. sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup populer antara lain marjinal, bunga hitam, dan lain sebagainya.

beberapa isu politik yang banyak diangkat oleh anarko-punk antara lain dukungannya terhadap gerakan anti perang, hak hidup satwa, feminisme, isu lingkungan, kebersamaan, anti kapitalisme, dan beberapa kasus-kasus yang juga banyak diangkat oleh para anarkis pada umumnya.

oi! berarti hello dalam aksen cockney di inggris. oi! bermula di akhir 70-an setelah kemunculan punk rock.

oi! adalah musik untuk semua dan semua orang yang berjalan di jalanan kota dan melihat rendah pada kaum elit dapat dihubungkan dengan oi!. semua orang yang bekerja sepanjang hari sebagai budak dapat dihubungkan dengan oi!. semua orang yang selalu merasa berbeda, juga dapat dihubungkan dengan oi!. musik oi! tidak memandang perbedaan ras, warna, dan kepercayaan. “oi! music is about having a laugh and having a say, plain and simple….”ketika era 80-an menyerang dan punk rock mendapatkan nafas baru, oi! menjadi bagian yang solid dari pergerakan itu, yang diperkenalkan oleh garry bushell, penulis di sounds, koran musik di inggris. garry percaya bahwa punk rock adalah musik protes dan mengumpulkan semua band street punk di bawah bendera oi! seperti the business, the 4-skins, the burial, combat 84, infariot, dan last resort menyerbu punk scene dengan jenis realita mereka. seperti motto last resort, “no mess, no fuse, just pure impact!”. musik oi! mulai meredup di akhir 80-an. dan di amerika, hardcore adalah musik yang didengar oleh skinhead. dapat dikatakan bahwa musik oi! bukan hanya musiknya skinhead.

pertama orang mendengar oi! pasti identik dengan skinhead, sementara skinhead identik dengan rasisme. jadi kesalahpahaman yang muncul, oi! adalah musik rasis. budaya ini mulai dengan masuknya imigran jamaika ke inggris. lirik-lirik dalam oi! cenderung bercerita tentang anti-rasis/fasis, hidup sebagai skinhead, protes, sepak bola, bir, dan sedikit kekerasan! jangan lupa beberapa lagu cock sparrer bercerita tentang cinta. pendengar musik ini selain skinhead juga ada punks, rude boys, mods, dan herberts. yang dimaksud dengan herberts adalah orang-orang yang suka dengan oi! tapi bukan skinhead atau punks. mereka hanya orang-orang biasa yang cinta dengan oi!.

punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker padahal itu semua belum memungkinkan bahwa dengan kriminal akan jadi punk.